Rabu, 15 Desember 2010


Kenaikan Impor Beras oleh Pemerintah Merugikan Petani

 
Oleh :
NURONIYAH MATSANI W
55410190
1I109







Kenaikan Impor Beras oleh Pemerintah Merugikan Petani

Indonesia adalah Negara yang agraris .Beras adalah makanan pokok bangsa Indonesia dan mata pencaharian masyarakat atau penduduk Indonesia pada umumnya adalah bercocok tanam atau bertani jadi kenaikkan impor beras di Indonesia sangat berpengaruh bagi masyarakat .

Program kenaikan impor beras yang dilakukan oleh Bulog disertai dukungan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan Perum Bulog membuat para petani menjadi miskin. Dikarenakan sekitar 40 persen penduduk indonesia bermata pencaharian di sektor pertanian.
 di Jepang, 1 kilogram (kg) beras bisa mencapai Rp 40.000. Sementara di Indonesia, pemerintah selalu mengimpor beras hanya untuk menstabilkan harga beras di dalam negeri.
Selain itu, kehidupan petani di Indonesia juga kian miris karena mereka tidak memiliki lahan sendiri. Petani jenis ini menggarap lahan pertanian seluas 1,5 juta hektare Sebagai imbalannya, mereka hanya dibayar sekitar Rp 20.00 sampai Rp 30.000 per hari.

Lebih tragis lagi, saat ini, Bulog tidak lagi bisa menguasai sentra beras yang ada di indonesia. Jika Bulog dapat menguasia sentra beras, maka dapat dengan mudah mengontrol harga beras di Indonesia. Inilah yang harus menjadi fokus pemerintah untuk memikirkan bagaimana caranya mensejahterakan petani dan memberantas mafia beras.
Spesifikasi impor beras jenis premium sebesar 230.000 ton dari Thailand, untuk mendukung kegiatan operasi pasar dalam menstabilkan harga beras. Beras impor dari Thailand ini akan didatangkan bertahap yang dimulai pada pertengahan Desember 2010.
Disebutkan, hingga saat ini Bulog telah memasok 18 ribu ton beras impor yang didatangkan melalui pelabuhan Malahayati Krueng Raya, Aceh Besar dan Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara.

Sementara 12 ribu ton lagi direncanakan akan masuk pada Desember ini. Hari ini dijadwalkan sebanyak 6.750 ton beras impor akan masuk melalui pelabuhan Malahayati dan sisanya melalui pelabuhan Krueng Geukuh.

Pembebasan bea masuk (BM) impor beras bukanlah satu-satu jalan keluar yang harus diambil guna menstabilkan harga beras di dalam negeri agraris seperti Indonesia.

Kebijakan membebaskan bea masuk impor beras ada mekanisme dan aturannya, misalnya Indonesia mengalami gagal panen dan harus diambil kebijakan untuk menstabilkan harga beras di dalam negeri.

Dengan adanya kebijakan membebaskan BM impor beras, menurut dia, mengindikasikan pemerintahan tidak mampu atau dapat dikatakan gagal meningkatkan kehidupan masyarakat di sektor pertanian.

Saat ini, harga beras rata-rata nasional untuk November tercatat Rp 6.787 per kilogram. Pada 29 November kemarin, harga beras sudah menyentuh Rp 6.900 per kilogram. Di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya, harga beras bahkan sudah mencapai dan melampaui Rp 7000 per kilogram.



DAFTAR PUSTAKA
  • http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/12/12/18461232/Impor.Beras.Makin.Miskinkan.Petani-3
  • http://www.antaranews.com/berita/1291285700/bulog-tambah-impor-beras-230000-ton
  • http://nasional.kompas.com/read/2010/12/02/00400654/Bebas.Bea.Impor.Beras.di.Negeri.Agraris
  • http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=162088:18-ribu-ton-beras-impor-dipasok&catid=13:aceh&Itemid=26
  • http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/11/30/brk,20101130-295559,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar