- I Made Reza Divasa Putra
- Kunto Aris N
- Nuroniyah Matsani
Keuangan adalah kegiatan yang berhubungan dengan penentuan investasi
jangka panjang sebuah perusahaan, mendapatkan dana untuk membayar, dan memimpin
kegiatan keuangan harian sebuah perusahaan.
Gambar 1.1 Keuangan
A. Komponen-komponen Biaya
Secara umum dalam pelaksanaan proyek, komponen biaya dibagi atas:
1.
Biaya personil adalah
komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor dan gaji tim
kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen biaya berdasarkan kesepakatan
dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan orang-jam/man-hour,
oranghari/man-day atau orang-bulan/man-month. Masukkan seluruh anggota tim
kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang membantu kelancaran
pekerjaan tim.
2.
Biaya nonpersonil adalah
komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan proyek. Komponen-komponen biaya tersebut antara lain:
3.
Biaya Transportasi, Hitung
kebutuhan transportasi baik untuk di dalam kota maupun luar kota. Untuk
transportasi dalam kota dapat menggunakan perhitungan estimasi harga per liter
premium untuk per lima kilometer jarak.
4.
Biaya Allowance Penugasan Luar
Kantor, Pada saat berangkat untuk penugasan luar kota tentunya ada biaya
tambahan untuk kita maupun tim kerja yang ditugaskan. Untuk menghitung biaya allowance
ini dapat menggunakan contoh sebagai berikut:+ Uang makan 3 kali sehari Rp
90.000,- (jika penugasan luar kota) + Biaya komunikasi sehari Rp 15.000,-
5.
Biaya Rutin adalah ongkos-ongkos
yang harus dikeluarkan rutin selama kegiatan berlangsung seperti telepon,
sambungan internet, korespondensi, listrik, air, gas, keamanan, pemeliharaan,
dan sebagainya.
6.
Biaya Pemanfaatan Peralatan dan
Sewa adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan seperti sewa ruangan
(kerja/produksi, presentasi dan pelatihan), komputer, printer, kendaraan, dan
sebagainya. Masukkan seluruh komponen tersebut sekalipun tidak disampaikan
kepada klien karena biasanya mereka menolak untuk membayar beban-beban
tersebut.
7.
Biaya Belanja Barang Pakai Habis
adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli barang-barang seperti kertas,
alat tulis kantor, tinta printer, disket, CD/DVD, dan sebagainya.
8.
Biaya Penyusunan Laporan adalah
biaya yang harus dikeluarkan dalam penyusunan laporan kegiatan dan modul user
manual dari misalnya: proyek aplikasi perangkat lunak yang kita bangun.
Perkirakan berapa biaya yang habis untuk kerja orang yang mengetik dan
mengeditnya, pencetakan, pemaketan dan pengirimannya.
B. Estimasi biaya
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah
biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang
tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating Society USA),
berdasarkan definisi, tersebut maka perkiraan biaya mempunyai yaitu melihat,
memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan terjadi
selanjutnya.
Gambar 1.2 Estimasi Biaya dan Anggaran
Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah
ada yang digunakan sebagai informasi yang penting
Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :
·
Tersedianya data dan informasi
·
Teknik dan metode yang digunakan
·
Kecakapan dan pengalaman estimator
·
Tujuan pemakaian perkiraan biaya
Sumber informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari
proyek-proyek yang pernah dikerjakan.
C.
Dasar-dasar Penyusunan Anggaran
Gambar 1.3 Budget
Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang
disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang menimbulkan penerimaan/hak dan juga
pengeluaran/kewajiban), yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu yang akan datang. Rencana
tersebut memiliki spesifikasi- spesifikasi tertentu, seperti :
1. Disusun secara sistematis, mencakup
seluruh kegiatan perusahaan, dan dinyatakan dalam satuan moneter/uang
2.
Meliputi seluruh kegiatan perusahaan :
·
Fungsi produksi
·
Fungsi pembelanjaan/keuangan
·
Fungsi administrasi
·
Fungsi pemasaran
·
Fungsi personalia
3.
Untuk waktu yang akan datang
Macam Budget/Anggaran (berdasarkan periode penyusunannya):
- Budget Taktis
- Budget Harian
- Budget Mingguan
- Budget Bulanan
- Budget Strategis
- Budget Tahunan
- Atau Sesuai kebutuhan
Beberapa faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya
budget/anggaran:
·
Luas pasar/pekerjaan
·
Posisi perusahaan dalam persaingan
·
Jenis produk yang dihasilkan
(Elastis atau In-elastis)
·
Tersedianya data dan informasi
·
Keadaan perekonomian
Cash flow (aliran kas)
merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat
dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari
aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur
arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga
yaitu :
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif
tanpa ada pengurangan investasi awal.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif
cepat.
Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi
tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian
tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran
kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas
yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk
(cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai
sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu
:
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)
terdiri dari:
• Hasil
penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan
piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan
aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan
investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang
dari pihak lain.
• Penerimaan
sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Gambar 1.4 Contoh Korelasi Keuangan Antar Pihak
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri
dari :
• Pengeluaran
biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran
biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian
aktiva tetap.
• Pembayaran
hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran
kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran
sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu,
dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi,
investasi dan pendanaan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·
Neraca
·
Laporan Rugi Laba
·
Laporan perubahan ekuitas
·
Laporan perubahan posisi keuangan
yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
Catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
Gambar 1.5 Laporan Keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan
adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinereja dalam laporan rugi laba adalah penghasilan dan beban.
Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan rugi laba
dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Sumber :
Mardiyanto Handono, Inti Sari Manajemen Keuangan, Grasindo, 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar